Jika kamu seperti saya, seorang yang sudah mengikut Kristus cukup lama, rajin beribadah, bahkan melayani; maka mungkin kamu juga pernah mengalami dilemma yang saya alami.
Saya tahu bahwa Tuhan Yesus telah menebus semua dosa-dosa saya; dan saya adalah anak Tuhan yang diberikan kuasa untuk menang atas cobaan dan ujian. Tetapi kenyataannya dalam suatu masa kehidupan; saya mengalami kesulitan untuk lepas dari dosa homoseksualitas saya. Mulai dari ketertarikan dengan sesama jenis yang merasuki pikiran dan bahkan hati; sampai kepada tindakan baik melalui kecanduan seksual terhadap sesama jenis (lewat pornografi, masturbasi); bahkan sampai tindakan seksual yang terjadi terhadap sesama jenis.
3 Comments
Apakah kamu pernah merasa "invisible", merasa bahwa di tengah kerumunan yang padat, engkau seakan-akan tidak terlihat. Dunia ini memandang standar yang tinggi mengenai siapa yang layak dilihat; siapa yang layak dikagumi.
Lelah mengikuti standar dunia tersebut; tetap saja ada yang salah dan kurang. Tetap dunia tidak melihat aku? Pesan Firman Tuhan buat orang-orang percaya adalah mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup dan yang berkenan kepada Allah. Hidup kudus dan yang berkenan kepada Allah sebagai bentuk ibadah yang sejati (True Worship). - Roma 12:1
Bagaimana tindakan nyata dari “mempersembahan tubuh”? Firman Tuhan selanjutnya menjelaskan (Roma12:2) untuk tidak “menjadi serupa” dengan dunia ini; melainkan mengalami “perubahan” (Be transformed) dalam akal budi (renewed mind). Kalau Tuhan sayang sama aku apa adanya, kenapa aku harus berubah?
Karena begitu besar kasih Tuhan akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yohanes 3:16) Banyak teman-teman LGBT mungkin yang berpikir seperti itu. Coba bayangkan seorang anak bayi yang segala sesuatu harus diajarkan orang tuanya. Anak bayi, pup masih sembarangan sehingga harus dikasih popok. Anak bayi kadang-kadang memuntahkan makanannya begitu saja sehingga harus diseka. Bahkan anak bayi sering membangungkan orang tua di tengah malam. Tentu orang tua tetap mengasihi bayi mereka terlepas semua itu tetapi bukan berarti orang tua juga mau anak mereka terus menerus menjadi bayi. Orang tua ingin anak mereka bertumbuh menjadi pribadi yang dewasa, bertanggung jawab dan menjadi berkat bagi sekelilingnya. |
ArtikelBerbagai tulisan yang bisa menjadi sumber pengetahuan bagi Anda tentang isu LGBT dari sudut pandang Firman Tuhan ArchivesCategories |